Saat masih menjadi lajang atau masih memiliki anak satu saya pikir mengasuh anak-anak sepertinya tinggal mengambil saja apa yang baik dari orangtua kita. Ternyata saat anak-anak mulai bertumbuh dan bersosialisasi, bergaul dan mengenal tempat lain selain rumahnya, persoalan mulai bermunculan. Anak-anak mulai heran dengan apa yang tak pernah ia terima dan dengar dirumahnya. Selanjutnya anak-anak cerdas kita mulai mempraktekkan apa yang ia lihat dan menarik hatinya dirumah.Tak perlu benar, karena bahasa anak-anak Balita dan Batita adalah :suka dan tidak suka, menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Mulailah pola asuh yang berbeda-beda bertemu dalam sebuah tempat tak steril bernama : sekolah, rumah tetangga atau ruamh nenek.Hahaha... Dari mulai malas mengucap maaf lagi, sampai belajar menangis yang gayanya tak biasa, sampai belajar memukul dirumah sebagai pembalasan yang tak bisa dilakukan anak-anak disekolahnya. Sungguh, saya tidak sedang menghakimi institusi bernama sekolah.
Setelah persoalan-persoalan pengasuhan itu saya alami sendiri. Dan betapa seringnya keluhan mengasuh anak begitu memeningkan kepala. Maka LSM kami KPPA Benih sejak tahun 2011 mantap memilih jalur pembinaan keluarga dan mengajak para ibu (dan elemen pengasuhan lain) untuk belajar ilmu parenting. Maka kamipun memulai dengan mengajak sekolah anak-anak kami membuat klub ataupengajian khusus pengasuhan anak-anak. Dan kamipun secara rutin membuat Sekolah Ibu Mengasuh Anak setiap pekan. Tak muluk-muluk, kami hanya berharap dengan lebih banyak orang tua dalama sebuah komunitas yang sama memiliki pemahaman pola asuh dan cara mendidik anak yang benar maka akan lebih mudah meminimalisir perilaku-perilaku negatif mereka secara kompak.
Kurikulum
Sekolah mengasuh anak sederhana ini memiliki kurikulum wajib dan tambahan. Kami menyebutnya 'Tema Belajar". Misalnya di pekan pertama kami belajar tentang Parenting Skill, pekan kedua kesehatan keluarga dan nutrisi, pekan ketiga Character Building For Kids, pekan keempat Mother's Corner berisi tentang kebutuhan-kebutuhan wawasan untuk para ibunya.
Tema belajar akan dipandu seorang fasilitator (pembicara, ed) yang sesuai dengan bidangnya. Sedang tema belajar yang bersifat tambahan misalnya gathering, membuat event yang bermanfaat, ketrampilan dan memasak
Mimpi kami dengan menggandeng semua elemen dan komunitas sosial, sekolah-sekolah pengasuhan anak yang sederhana namun istiqomah akan membantu para orangtua mempunyai perasaan tulus, penuh semanagt dan juga mempunyai ilmu dalam mengasuh anak-anak mereka.Maka kami membuka diri untuk sama belajar dan merintis klub parenting dan kajian-kajian peolo dan pengasuhan anak di Solo dan sekitarnya.
4 Agustus 2012,
Vida Robi'ah Al-Adawiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar