Jumat, 23 November 2012

kesehatan Pranikah

NOTULENSI SEKOLAH PRA NIKAH – EDISI KESEHATAN.
Oleh  Anis Diah Ayu Masita (peserta SPN KPPA Benih)

Seberapa penting sih sehat menurut Kita? 

Terkadang kita masih menyepelakan satu kata ‘sehat’ dalam kamus kehidupan kegiatan sehari-hari kita. Apalagi dengan seabrek kegiatan, tidak bisa dipungkiri bahwa hal-hal yang bersangkutan dengan satu kata ‘sehat’ pasti jadi terlupakan, misalnya lupa minum air putih, lupa makan, lupa olahraga dan lain sebagainya. Padahal sehat itu penting lho, seperti sabda Nabi Muhamaad SAW : Gunakan dengan baik lima hal sebelum lima yang lain: masa mudamu sebelum engkau tua, sehatmu sebelum engkau sakit, kayamu sebelum engkau jatuh miskin, masa senggangmu sebelum engkau sibuk, hidupmu sebelum engkau mati. (HR al-Hakim). Dari sabda ini, kita diminta untuk menggunakan dengan baik kesehatan kita sebelum jatuh sakit. Pertanyaanya : Apakah kata ‘menggunakan’ itu artinya hanya digunakan saja? Tentu saja tidak, konteks ‘menggunakan’ itu tidak hanya memanfaatkan kesehatan itu dengan baik untuk hal-hal bermanfaat saja tapi juga bagaimana kita merawat dan menjaga karunia kesehatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur. 


Sekarang, bisa dibayangkan ketika nantinya kita menjadi seorang ibu dan mengalami sakit? Siapa yang khawatir? Akan lebih banyak orang yang khawatir ketika kita sakit dalam status seorang ibu daripada ketika kita masih ‘melajang’. Jika diabsen satu per satu maka nama-nama yang muncul adalah suami, anak, orang tua, teman sejawat/rekan kerja (jika kita kerja), para pembaca (kalau kita penulis), masyarakat (kalau kita pengabdi masyarakat), teman bisnis dan para pelanggan (kalau kita berwirausaha) dan lain sebagainya. Terus, banyaklah pertanyaan pula yang terlintas, kalau ibu sakit maka ‘Siapa yang mengurus anak-anak? Siapa yang akan membereskan rumah? Siapa yang akan mengeloni anak-anak dan mendongengkan cerita ketika mereka hendak tidur? Siapa yang akan menemani mereka belajar dan bermain? Siapa yang akan menyiapkan makan ketika pagi? Siapa yang akan mendengarkan cerita/kisah suami sepulangnya dari kerja? Dan masih banyak lagi’. Jika sudah seperti itu,lalu pertanyaan yang terakhir : ”Masihkah kita menyepelekan kesehatan?”.

Peran ibu, menuntut kita untuk bisa selalu sehat. Dan dalam sekolah pra nikah kali ini, tidak saja membahas tentang pentingnya menjaga kesehatan secara medis/ fisik saja. Tapi bagaimana kelak kita akan menjadi seorang ibu yang sehat secara RUH, JASAD, dan FIKROH. Karena ibu yang sehat secara Ruh akan mencetak anak-anak yang sholeh dan sholehah. Ibu yang sehat secara Jasad akan melahirkan anak-anak yang sehat, energik dan aktif. Dan ibu yang sehat secara Fikroh akan menciptakan profesor/ilmuwan masa depan alias anak yang cerdas. Jadi SEHAT itu tidak hanya ketika badan merasa fit saja, tetapi ketika semua komponen dalam diri manusia (fisik, psikis, fikir, ruh dan sosial) dapat berjalan dengan seimbang, maksimal serta produktif. 

Menjadi ibu yang sehat ‘Ruh, Jasad dan Fikroh’ juga diperlukan usaha, sama seperti ketika ingin menjadi ibu multitalent maka kita juga harus terus belajar. Ibu yang sehat secara RUH akan menjaga dan terus memperkuat ibadahnya. Dzikrullah, selalu ingat Allah, lagi-lagi ingat Allah dan akan terus mengingat Allah. Ibu yang sehat secara Jasad akan merawat kondisi fisiknya dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, banyak minum air putih, menyempatkan waktu untuk olahraga, menjaga kebersihan, istirahat yang cukup, dsb. Sedangkan ibu yang sehat secara Fikroh akan memperbanyak wawasan, pengetahuan dengan terus belajar, belajar dan belajar. Salah satu caranya adalah Membaca, karena dengan membaca maka dunia akan senantiasa bersahabat kepada kita. Bisa dibayangkan betapa bangganya anak kita nanti ketika tau bahwa mereka terlahir dari ibu yang cerdas. Seorang Ibu yang bisa mendidik dengan mencotohkan. Seorang ibu yang bisa menceritakan banyak hal kepada mereka tentang ilmu-ilmu islam, wawasan-pengetahuan dunia, informasi terkini, dsb.

Pada pertemuan Sekolah Pra Nikah kali ini juga dibahas tentang Kesehatan Reproduksi, yaitu mengetahui masa ovulasi dengan menghitung siklus haid dan bagaimana ciri-cirinya ketika masa ovulasi itu datang pada kita, mengetahui cara memiliki anak dengan jangka waktu tertentu tanpa perlu menggunakan cara-cara yang dapat merugikan kesehatan, masalah payudara yang berkaitan erat dengan per-ASI an, masalah Haid, masalah alat kontrasepsi. Pengetahuan-pengetahuan seperti ini penting sekali bagi kita sebagai calon istri dan calon ibu nantinya. Maka dari itu, diharapkan kepada semua muslimah (calon istri dan calon ibu) yang telah membaca notulensi ini untuk secara aktif mencari informasi lebih lengkap terkait hal-hal yang telah disebutkan tadi. Karena mengingat keterbatasan notulensi dalam menuliskan informasi tersebut. Dan akan lebih baik tentunya, apabila ilmu dan informasi yang didapatkan nanti dapat dibagikan atau disharekan kepada para muslimah lainnya di forum ini. 

Begitulah kira-kira, notulensi dari saya. Semoga dapat melengkapi notulensi sebelumnya. Mari terus belajar dan saling mengingatkan teman-teman, untuk bisa menjadi istri yang sholehah dan ibu yang sehat serta multitalent. Karena Seperti apa anak kita adalah seperti apa kita.

Semoga Allah senatiasa memberikan karunia dalam bentuk kesehatan kepada kita semua baik secara Jasad, Ruh dan Fikroh. Sampai ketemu di Sekolah Pra Nikah edisi selanjutnya teman-teman :)

1 komentar: