Seberapa penting sih sehat menurut Kita?
Terkadang kita masih menyepelakan satu kata ‘sehat’ dalam kamus kehidupan
kegiatan sehari-hari kita. Apalagi dengan seabrek kegiatan, tidak bisa
dipungkiri bahwa hal-hal yang bersangkutan dengan satu kata ‘sehat’ pasti jadi
terlupakan, misalnya lupa minum air putih, lupa makan, lupa olahraga dan lain
sebagainya. Padahal sehat itu penting lho, seperti sabda Nabi Muhamaad SAW :
Gunakan dengan baik lima hal sebelum lima yang lain: masa mudamu sebelum engkau
tua, sehatmu sebelum engkau sakit, kayamu sebelum engkau jatuh miskin, masa
senggangmu sebelum engkau sibuk, hidupmu sebelum engkau mati. (HR al-Hakim).
Dari sabda ini, kita diminta untuk menggunakan dengan baik kesehatan kita
sebelum jatuh sakit. Pertanyaanya : Apakah kata ‘menggunakan’ itu artinya hanya
digunakan saja? Tentu saja tidak, konteks ‘menggunakan’ itu tidak hanya
memanfaatkan kesehatan itu dengan baik untuk hal-hal bermanfaat saja tapi juga
bagaimana kita merawat dan menjaga karunia kesehatan tersebut sebagai bentuk
rasa syukur.
Sekarang, bisa dibayangkan ketika nantinya kita menjadi seorang ibu dan
mengalami sakit? Siapa yang khawatir? Akan lebih banyak orang yang khawatir
ketika kita sakit dalam status seorang ibu daripada ketika kita masih
‘melajang’. Jika diabsen satu per satu maka nama-nama yang muncul adalah suami,
anak, orang tua, teman sejawat/rekan kerja (jika kita kerja), para pembaca
(kalau kita penulis), masyarakat (kalau kita pengabdi masyarakat), teman bisnis
dan para pelanggan (kalau kita berwirausaha) dan lain sebagainya. Terus, banyaklah
pertanyaan pula yang terlintas, kalau ibu sakit maka ‘Siapa yang mengurus
anak-anak? Siapa yang akan membereskan rumah? Siapa yang akan mengeloni
anak-anak dan mendongengkan cerita ketika mereka hendak tidur? Siapa yang akan
menemani mereka belajar dan bermain? Siapa yang akan menyiapkan makan ketika
pagi? Siapa yang akan mendengarkan cerita/kisah suami sepulangnya dari kerja?
Dan masih banyak lagi’. Jika sudah seperti itu,lalu pertanyaan yang terakhir :
”Masihkah kita menyepelekan kesehatan?”.
Peran ibu, menuntut kita untuk bisa selalu sehat. Dan dalam sekolah pra
nikah kali ini, tidak saja membahas tentang pentingnya menjaga kesehatan secara
medis/ fisik saja. Tapi bagaimana kelak kita akan menjadi seorang ibu yang
sehat secara RUH, JASAD, dan FIKROH. Karena ibu yang sehat secara Ruh akan
mencetak anak-anak yang sholeh dan sholehah. Ibu yang sehat secara Jasad akan
melahirkan anak-anak yang sehat, energik dan aktif. Dan ibu yang sehat secara
Fikroh akan menciptakan profesor/ilmuwan masa depan alias anak yang cerdas.
Jadi SEHAT itu tidak hanya ketika badan merasa fit saja, tetapi ketika semua
komponen dalam diri manusia (fisik, psikis, fikir, ruh dan sosial) dapat
berjalan dengan seimbang, maksimal serta produktif.
Menjadi ibu yang sehat ‘Ruh, Jasad dan Fikroh’ juga diperlukan usaha, sama
seperti ketika ingin menjadi ibu multitalent maka kita juga harus terus
belajar. Ibu yang sehat secara RUH akan menjaga dan terus memperkuat ibadahnya.
Dzikrullah, selalu ingat Allah, lagi-lagi ingat Allah dan akan terus mengingat
Allah. Ibu yang sehat secara Jasad akan merawat kondisi fisiknya dengan
mengonsumsi makanan yang bergizi, banyak minum air putih, menyempatkan waktu
untuk olahraga, menjaga kebersihan, istirahat yang cukup, dsb. Sedangkan ibu
yang sehat secara Fikroh akan memperbanyak wawasan, pengetahuan dengan terus
belajar, belajar dan belajar. Salah satu caranya adalah Membaca, karena dengan
membaca maka dunia akan senantiasa bersahabat kepada kita. Bisa dibayangkan
betapa bangganya anak kita nanti ketika tau bahwa mereka terlahir dari ibu yang
cerdas. Seorang Ibu yang bisa mendidik dengan mencotohkan. Seorang ibu yang
bisa menceritakan banyak hal kepada mereka tentang ilmu-ilmu islam,
wawasan-pengetahuan dunia, informasi terkini, dsb.
Pada pertemuan Sekolah Pra Nikah kali ini juga dibahas tentang Kesehatan
Reproduksi, yaitu mengetahui masa ovulasi dengan menghitung siklus haid dan
bagaimana ciri-cirinya ketika masa ovulasi itu datang pada kita, mengetahui
cara memiliki anak dengan jangka waktu tertentu tanpa perlu menggunakan
cara-cara yang dapat merugikan kesehatan, masalah payudara yang berkaitan erat
dengan per-ASI an, masalah Haid, masalah alat kontrasepsi.
Pengetahuan-pengetahuan seperti ini penting sekali bagi kita sebagai calon
istri dan calon ibu nantinya. Maka dari itu, diharapkan kepada semua muslimah
(calon istri dan calon ibu) yang telah membaca notulensi ini untuk secara aktif
mencari informasi lebih lengkap terkait hal-hal yang telah disebutkan tadi.
Karena mengingat keterbatasan notulensi dalam menuliskan informasi tersebut.
Dan akan lebih baik tentunya, apabila ilmu dan informasi yang didapatkan nanti
dapat dibagikan atau disharekan kepada para muslimah lainnya di forum
ini.
Begitulah kira-kira, notulensi dari saya. Semoga dapat melengkapi notulensi
sebelumnya. Mari terus belajar dan saling mengingatkan teman-teman, untuk
bisa menjadi istri yang sholehah dan ibu yang sehat serta multitalent. Karena
Seperti apa anak kita adalah seperti apa kita.
Semoga Allah senatiasa memberikan karunia dalam bentuk kesehatan kepada
kita semua baik secara Jasad, Ruh dan Fikroh. Sampai ketemu di Sekolah Pra
Nikah edisi selanjutnya teman-teman :)
okke, terimakasih anis atas notulensinya. be a good wife and be a good mom yaa, :)
BalasHapus