Sabtu, 10 November 2012

Publikasi media (Jumat, 09/11/2012 16:55 WIB)


100 Kekuatan Cinta Wanita




Merasa Sulit Urus Anak, Vida Rabiah Gagas Sekolah Pra & Pasca Nikah

Arina Yulistara - wolipop



Jakarta - Vida Rabiah merupakan ibu rumah tangga yang mampu mendirikan rumah baca di pinggiran Solo. Wanita berumur 31 tahun ini ingin memberikan pendidikan untuk wanita dan anak-anak di kawasan tersebut agar bisa berkembang serta mempunyai pengetahuan yang luas.


Tidak hanya itu saja, Vida juga sedang mendirikan sekolah pra dan pasca nikah untuk para wanita supaya mereka mengerti cara mengurus keluarga dan anak. "Saya merasa mengasuh anak itu sulit, kalau kita nggak bisa mengasuh anak, hanya menitipkan saja, suatu saat pasti kita akan menyesal," tutur Vida saat dihubungi wolipop, Rabu (07/12/2012).

Sekolah yang dimaksud Vida bukanlah sebuah bangunan resmi, tapi berupa kelas untuk mengajari para wanita lajang dan ibu muda agar paham membangun sebuah keluarga harmonis. Vida bersama komunitasnya yang diberi nama Komunitas Peduli Perempuan dan Anak Benih (KPPA Benih) membuat program pembinaan keluarga yang rutin dilakukan setiap hari Rabu sejak tahun 2010.


Program itu berisi kajian-kajian untuk melatih kemampuan mereka menjadi orang tua, memberikan pengetahuan mengenai pemberian ASI, keluarga yang terencana, komunikasi dengan pasangan, hingga mengenal masa reproduksi wanita. Ada sekitar 15 sampai 20 wanita yang aktif mengikuti sekolah pra dan pasca nikah.

Namun terkadang, Vida juga prihatin dengan tingkat keinginan belajar wanita di sekitarnya masih rendah. Perlu usaha yang lebih keras supaya mereka mau mengikuti program edukasi yang diberikan oleh KPPA Benih. Oleh karena itu, Vida dan KPPA Benih membawa buku-buku orang tua dan anak ke Posyandu setiap sebulan sekali supaya mereka bisa membaca sembari menunggu anaknya ditimbang atau imunisasi.

"Karena minat baca di sana nggak terlalu tinggi, kita membawa buku ke Posyandu biar mereka membaca di sana sambil menunggu anaknya," papar Vida.

Sebelum membentuk program pembinaan keluarga, Vida mengawali aksi sosialnya dengan membangun perpustakaan kecil di rumah pada tahun 2007. Kala itu, Vida dan suami baru saja pindah rumah serta ingin mengenal masyarakat sekitar lebih dekat.

Setelah satu tahun, rumah baca yang didirikan olehnya semakin ramai sehingga Vida memutuskan untuk menyewa kontrakan di samping rumahnya agar makin banyak warga yang datang. Hal tersebut membuat wanita kelahiran Solo ini merasa senang karena kegiatan yang dia lakukan bisa berguna untuk orang lain.

Selain sibuk melakukan aksi sosial, Vida memiliki usaha catering di rumah. Bukan cuma itu, Vida membiasakan diri menulis untuk menghilangkan rasa penat dalam pikirannya. Bahkan, Vida telah menerbitkan hasil karya tulisannya sebanyak empat buku. Buah karya pertamanya pada 2004 lalu yang berjudul ‘Kenapa Harus Pacaran?’ sempat menjadi best seller dan kembali dicetak ulang. Kini, Vida sedang merintis buku kelimanya agar segera diterbitkan.

"Menulis adalah cara saya menjaga stamina, setidaknya menulis di blog, note Facebook, karena apa yang kita pikirkan dan kita tulis ternyata meringankan," ungkapnya kemudian.

Kesibukan wanita yang hobi memasak ini tidak membuat dia lupa dengan keluarga. Justru keluarga merupakan prioritas utama baginya. Vida mengatakan bahwa dia selalu membagi waktu dengan anak dan suami serta menyempatkan diri merawat penampilan dengan melakukan massage di rumah dua minggu sekali.

"Ada waktu untuk perawatan tubuh, massage dua minggu sekali, pergi berdua suami, dan menulis untuk menghilangkan beban pikiran," ujarnya di akhir percakapan dengan wolipop.

Vida Rabiah merupakan salah satu dari dua wanita inspiratif yang terpilih lewat program Sunlight 100 Kekuatan Cinta Wanita yang diadakan Wolipop dan Sunlight. Ia terpilih akan caranya menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal-hal kemanusiaan lewat pendidikan bagi wanita dan anak-anak yang tidak mampu.

Ayo nominasikan wanita inspiratif pilihan Anda, di Sunlight 100 Kekuatan Cinta Wanita

(aln/hst)

Redaksi: redaksi[at]wolipop.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar