Pembicara: ibu Vida Robi’ah Al Adawiyah
Sekolah Pra Nikah, 4 November 2012
Menikah berarti
kesiapan, bukan keinginan. Karena banyak
hal yang harus disiapkan sebelum menikah.
Salah satu persiapannya adalah menyiapkan energi 200% agar pasca menikah
masih ada energi 100%. Energi tidak bisa diciptakan dan tidak pula bisa dimusnahakan. Artinya, energi
positif sudah ada dalam diri kita sejak kita kecil, misalnya yang berasal dari
orang tua dan lingkungan yang sudah
mengkristal dalam diri. Sehingga hanya ada dua pilihan, energi itu didiamkan
atau digunakan. Dalam hal ini, energi yang ada dalam diri kita pastilah harus
kita gunakan, untuk mempersiapkan diri sejak sekarang agar memiliki perencanaan
produktif pasca menikah dan merealisasikannya dengan energi yang terjaga.
Tanpa mengurangi
tawakkal, keluarga yang harus kita siapkan harus by design.sesuaikan skenario
hidup kita dengan skenario Allah, jangan jadi pribadi yang mengalir. Siapkan
segala antisipasi. Kita tidak pernah tahu dapat seperti apa. Oleh karena itu
kita harus punya plan agar membantu suami membangun rumah tangga. Jadilah istri
dan Ibu yang kreatif dan tetap bermanfaat untuk masyarakat.
Produktif pasca menikah.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah
apa yang dimaksud dengan produktif pasca menikah? Sebagai seorang muslimah yang
visioner tentulah tak pernah lupa sebuah hadist penyemangat memperbaiki diri. Diriwayatkan dari Jabir
berkata,”Rasulullah Shallallahualaihiwassalam bersabda,’Orang beriman itu
bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan
sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR.
Thabrani dan Daruquthni).
Dengan
kata lain, produktif artinya bermanfaat.
- Produktif sebagai Istri
Saat taaruf, tanyakan pada calon suami, dia ingin
memiliki istri seperti apa? Karena orang ketiga dalam rumah tangga hanya
menjadi komentator dan pengkritik. Dan keputusan ada di tangan suami dan istri.
Sehingga komunikasi diawal terkait penyatuan visi misi harus dilakukan. Buatlah
proposal taaruf pra nikah dan proposal pasca nikah. Agar visi misi pasca menikah dapat dikolaborasikan
sehingga istri tetap produktif pasca menikah dengan izin suami. Dan yang terpenting adalah tetap menjadi
penyejuk pandangan suami baik perawatan diri maupun peningkatan kapasitas diri.
Inner
beuty seorang Istri akan keluar jika
semakin dewasa, sehingga doa dalam QS Al-Furqon:74, qurrota ayun
(penyejuk pandangan) akan berbanding lurus jika istri semakin dewasa dan
pintar. "Ya Allah... Anugerahkanlah kepada kami pasangan
kami dan keturunan kami sebagai penyenag hati (kami), dan jadikanlah kami
pemimpin bagi orang - orang yang bertaqwa"
QS.
Al-Furqan : 74
- Produktif
sebagai Ibu
Visi
mendidik anak dimuali dari saat belum punya anak, asal energi dijaga. Maka spirit melayani dan mendidik harus
ditumbuhkan. Sehingga kedepan kita punya pandangan, mau menjadi Ibu seperti apa.
Setiap anak punya teori masing-masing
dalam pertumbuhannya. Sehingga seorang Ibu harus banyak belajar untuk berhasil
membuat sebuah formulasi yang canggih bagaimana mendidik anak agar tumbuh
menjadi generasi sholih/ah yang cerdas, baik moralnya, dan bermanfaat untuk
masyarakat. Tentunya hal ini juga harus dibangun bersama suami sebagi ayah dari
anak-anak kita. Selain itu, lingkungan sekitar yang semakin jauh dari nilai
al-qur’an karena gencarnya contoh yang tdk baik dari televisi atau internet,
maka seorang Ibu harus protektif namun tidak kaku, dan hal ini pastilah
membutuhkan energi dan ilmu yang tidak sedikit. Banyak ibu yang produktif
misalnya dengan membuat komuitas Ibu-ibu untuk membicarakan metode pengasuhan
sehingga banyak anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang baik dan
hal itu akan berdampak pula kepada anak-anak kita karena berteman dengan
sebayanya yang baik pula.
- Produktif
sebagai masyarakat
Tulislah
deskripsi siapa diri kita agar kita tau siapa diri kita..menulis adalah kunci
awal kesuskesan J banyak proses pernikahan yang tidak
berjalan lancar karena kegagalan calon suami dan istri mendeskripsikan siapa
diri mereka dan visi misi mereka masing2. Sehingga visi produktif pasca menikah
harus dimulai sebelum menikah, misalnya saja komitmen untuk bermnafaat untuk
masyarakat yang harus dibiasakan sebleum menikah dan dibuktikan pasca menikah. Bermanfaat
dimasyarakat membeutuhkan energi yang laur biasa ditengah kesibukan pekerjaan
sebagai istri, ibu atau bahkan pekerjaan. Kuncinya adalah dengan komunikasi
yang baik kepada tetangga dengan bergaul, menyapa, dan membantu apabila
tetangga dalam kesulitan. semakin besar
masyarakat merasakan manfaat kehadiran kita ditengah mereka, maka kebaikan itu
akan kembali ke kita, insyaallah..
- Produktif
sebagai Ibu bekerja
Dalam
islam, istri bekerja adalah sedekah bukan kewajiban. Bahkan, jika pilihan untuk mandiri bersama suami berdampak pada koneskuensi tidak
bekerja maka pilihlah itu. Sehingga apapun yang dilakukan istri adalah atas
izin suami.
Namun
jika ibu harus bekerja atas izin suami, maka Pilihan bekerja pasca menikah
harus drencanakan secara matang sehingga jika istri harus bekerja maka tanpa
penyesalan karena sudah tau konsekuensi dan memiliki strategi efektif untuk
tetap mengusahakan waktu yang berkualitas untuk keluarga. Apalagi jika dalam pekerjaan, seorang Ibu
atau istri dapat meberikan manfaat positif untuk masyarakat. Oleh karena itu, ilmu
parenting untuk Ibu bekerja sudah harus dipahami sejak sebelum menikah agar
dapat prepare sehingga kewajiban sebagai Ibu dan Istri dapat terlaksana dengan
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar