Kamis, 31 Oktober 2013

Sst....Jangan Menggunjing Ya, Nak!

Oleh:
Robi'ah Al-Adawiyah,S.H
Ketua KPPA BENIH Solo


“Umi, aku tuh sebel sama temanku si seima elek, Iiih anaknya suka cari perhatian, usil dan sok pintar padahal dia orangnya tuh bodoh, sok cantik,hii padahal oranya tuh elek kaya kotoran babi” sungut si sulung sepulang sekolah
“weeeits... stop stop, kok anak Umi ngomongin temennya..?” tegur saya

“biarin dia memang kaya gitu kok,elek lumpur,kudisan iii bener-bener elek juga bodoh.”katanya
“rasain tuh seima elek kudisan...!!”
“Hm... maksudnya itu yang kamu rasakan tentang seima, tho? Ya kalau pun itu benar,justru itu gak boleh diceritakan nak, namanya menggunjing, ngrasani. Nah kalau itu gak bener lebih bahaya lagi, namanya berbohong.Keduanya sama gak bolehnya..”
Saya tau anak saya kurang ‘sreg’ dengan jawaban saya.Mungkin dia masih bete.
Begitulah. Anak-anak sangat dekat dengan menceritakan teman-teman, saudara dan memberikan penilaian-penilaian jujur mereka tentang semua orang. Bersikap lebih bijak dan berusaha menanamkan kebiasaan tidak menggunjing tanpa mengabaikan perasaan dan kejujurannya tentang oranglain.Mungkin beberapa sikap dibawah ini membantu para orangtua bersikap lebih elegan

1. Peduli dengan ceritanya
Saat anak-anak menceritakan keburukan orang lain atau kesalahan orang lain, tetaplah mendengarkan segala cerit mereka. Saring dan menanggapinya dengan adil akan membuat dia dapat menerima masukan

2. Mengenalkan Dalil, Ayat tentang larangan ghibah ,melalui cerita

Seperti yang saya ceritakan diatas, bahwa sejatinya anak-anak mungkin ingin mengungkapkan apa yang dirasakannya, dipikirkannya tentang sesuatu atau seseorang. Tapi alangkah baiknya sedini mungkin dikenalkan bahwa berghibah itu menceritakan keburukan lain meskipun itu benar, dan jika tidak benar itu namanya bohong .Sampaikan definisi ghibah dengan bahasa sederhana.
Kenalkan pula ayat-ayat tentang larangan ghibah .Misalnya tidak boleh mengolok-olok satu kaum dengan yang lain, tidak boleh menceritakan keburukan orang lain ,ceritakan perumpamaan bahwa menggunjing seperti memakan bangkai.Ceritakan bahwa seorang muslim harus menutup aib saudaranya agar ditutup aibnya di hari kiamat. Tentu saja semua dengan bahasa yang sederhana

3. Stop Langsung
Saat saya kecil, saya memiliki tetangga,beliau ibunya teman sekolah saya saat SD. Saat kami bermain bersama dirumahnya dan kadang kami –anak-anak kecil saat itu- membicarakan teman atau orang lain, si ibu dari dalam rumah langsung menegur kami “Ayooo ojo rasan-rasan yaa (ayo jangan menggunjing yaa)” sampai hari ini saya masih ingat sekali kata-katanya.Maka setiap main kerumahnya kami tidak lagi bergosip heheh.
Ada hal-hal yang harus ditegur langsung oleh orang tua jika terkait kebiasaan buruk

4. Lagi-lagi...TELADAN

Anak-anak seperti spons dengan daya serap yang luar biasa.Kadang kita menyepelekan perilaku negatif kita dan melakukannya di depan anak-anak. Kbiasaan berghibah begitu juga. Tanpa sadar kita mungkin menceritakan si ini, si itu, tante ini, eyang.Maka hal-hal sepele tersebut dapat mereka tiru. Belum lagi jika mereka menceritakan lagi pada orang lain.Jangan pula mengajari anak berbisik-bisik. Satu hal lagi, tontonan gosip di TV, infotainment juga mempengaruhi perilaku keluarga kita .
Jadi, yuk stop ghibah sejak dini. Wallahu a’lam bishawwab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar